CONTOH MAKALAH

Ini hasil teman saya di pelajaran PKN, buat lo lo semua kalo bisa jangan COPAS ya :) itu sama saja dengan mencuri lho, kalo mau pelajari saja !!!

LAPORAN HASIL PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
JAWA BARAT TAHUN 2013
DI DUSUN KARANGPARI KECAMATAN RANCAH

Diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Pelajaran PKN
yang disampaikan oleh: Ibu Nursusilawati S.Pd



Disusun :
ELISA
XI IPA


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
MADRASAH ALIYAH NEGERI RANCAH
TAHUN AJARAN 2013-2014
LEMBAR PENGESAHAN

Nama                           :     ELISA
Kelas                           :     XI
Jurusan                        :     Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Judul                           :     Laporan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013
                                          Di Dusun Karangpari Kecamatan Rancah
Pembimbing,


Nursusilawati S.Pd
NIP. 197402232005012002

Wali Kelas XI IPA,


Yaya Rahmatiyah S.Ag
NIP. 197104212007012003

Mengetahui,
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Rancah


Drs. A. Edi Rohman, M.Pd
NIP. 196409231994031002
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
            Laporan ini merupakan salah satu tugas mata pelajara PKN pada Madrasah Aliyah Negeri Rancah.
            Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan, ejaan maupun pembahasan. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun khususnya dari pihak pembimbing. Guna menjadi bekal pengalaman dan perbaikan dalam penulisan laporan berikutnya.
            Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1.      Ibu Nursusilawati, S.Pd selaku pembimbing dan dan guru PKN;
2.      Ibu Yaya Rahmatiyah S.Ag, selaku Wali kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
3.      Bapak Drs. A. Edi Rohman, M.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Rancah;
4.      Ayahanda dan Ibunda tercinta;
5.      Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Semoga amal baik mereka mendapat imbalan yang setimpal dan berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.


Rancah, 28 Februari 2013                                                                                         Penulis,

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Perumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Manfaat Penulisan
E.     Sistematika Penulisan
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Syarat Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
B.     Mekanisme Pencoblosan
C.     Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Dusun Karangpari
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
BIOGRAFI PENULIS
LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Untuk membuat sarana pemerintahan rakyat yang efektif, maka dikenel pemilihan umum dimana salam pemilu ini rakyat mempunyai kekuasaan untuk menentukan wakil-wakil rakyat dan pemimpinnya. Pemilihan umum (PEMILU) di Indonesia dilaksanakan Lima Tahun Sekali.
Pemilu dilakukan langsung dengan cara dipilih langsung oleh rakyat  (melibatkan seluruh rakyat secara lansung).
Pemilu di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Pemilu sebagai Formalitas Politik
Artinya pemilu hanya di jadikan sebagai alat legitimasi pemerintahan non demokratis. Pemilu jenis ini hanya rekayasa yang menguntungkan kelompok tertentu.
2.      Pemilu sebagai Alat Demokrasi
Artinya pemilu yang sebenarnya karena di landasi asas-asas pemilu. Pemilu di Indonesia menganut asas-asas sebagai berikut:
·         Langsung
·         Umum
·         Bebas
·         Rahasia
·         Jujur
·         Adil



B.     Perumusan Masalah
Supaya dalam pembahasan dan penulisan laporan ini lebih terarah dan mudah untukmemahami terhadap masalag yang penulis teliti, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang diteliti sebagai berikut:
1.      Apa saja kriteria menjadi seorang Gubernur dan Wakil Gubernur?
2.      Bagaimana mekanisme pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur?
3.      Bagaimana hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat d Dusun Karangpari Kecamatan Rancah?
C.    Tujuan Penulisan
Penulisan yang penulis lakukan memiliki beberapa tujuan, yakni sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas PKN
2.      Mengetahui syarat-syarat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
3.      Mendeskripsikan m ekanisme pencoblosan
4.      Mendeskripsikan hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 di Dusun Karangpari.
D.    Sistematika Penulisan
BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Manfaat Penulisan
E.     Sistematika Penulisan




BAB II    PEMBAHASAN
A.    Syarat Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
B.     Mekanisme Pencoblosan
C.     Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran


















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Syarat Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
Tiga syarat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur:
1.      Tidak mempunyai ikatan perkawinan, garis keturunan lurus ke atas, ke bawah, dan kesamping dengan gubernur kecuali ada selang waktu minimal satu masa jabatan. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan bermateri cukup yang menyatakan bahwa tidak mempunyai ikatan dengan gubernur.
2.      Tidak berstatus sebagai bupati/ wakil bupati atau wali kota/ wakil wali kota yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai cukup, atau keputusan menteri dalam negeri tentang pengesahan dan pemberhentian yang bersangkutan.
3.      Berhenti dari jabatan organic bagi anggota TNI/ Polri/ PNS yang dibuktikan dengan surat pernyataan berhenti yang disetujui/ diketahui oleh atasan yang berwenang, dan saat penetapan calon dibuktikan dengan keputusan pemberhentian.
B.     Mekanisme Pencoblosan
·         Sebelum Pemilihan Umum
1.      Pendataan daftar  pemilih tetap
2.      Pendataan daftar pemilih sementara menjadi pemilih tetap
3.      Pembagian surat undangan kepada seluruh peserta pemilih
·         Saat Pemilihan Umum
1.      Mencatat kehadiran seluruh peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
2.      Menukarkan kartu undangan dengan surat suara
3.      Melakukan pencoblosan di bilik suara
4.      Memasukan surat suara kedalam kotak suara
5.      Jadi di cap, sebagai tanda telah melakukan pencoblosan
6.      Setelah semua peserta telah melakukan pencoblosan suara maka dilakukan penghitungan suara

C.    Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 di Dusun Karangpari Kecamatan Rancah
Jumlah peserta pemilihan umum adalah 507orang. Pemilih yang hadir hanya 505 orang dan pemilih yang tidak hadir adalah 2 orang. Jumlah suara yang sah adalah505 dan jumlah suara yang tidak sah adalah 2
Perolehan suara pada masing-masing calon adalah:
1.      Calon No. 1 memperoleh 6 suara.
2.      Calon No. 2 memperoleh 19suara.
3.      Calon No. 3 memperoleh 55suara.
4.      Calon No. 4 memperoleh 236 suara.
5.      Calon No. 5 memperoleh 80suara.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pemilu adalah memilih calon wakil rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokrasi dan berasakan Langung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 di Dusun Karangpari Kecamatan Rancah dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2013 yang bertempat di samping Mesjid DKM 1 Karangpari RW 1 dengan sistem secara langsung.
Dari pemilihan tersebu diperoleh:
6.      Calon No. 1 memperoleh 6 suara.
7.      Calon No. 2 memperoleh 19 suara.
8.      Calon No. 3 memperoleh 55suara.
9.      Calon No. 4 memperoleh 236 suara.
10.  Calon No. 5 memperoleh 80 suara.

B.     Saran
Setelah penulis melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan ini, penulis menyarankan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur harus didasarkan pada hati nurani, dan tidak dikaitkan dengan masalah pribadi.




BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama ELISA Lahir di Ciamis pada tanggal 04 desember 1995 dari seorang ayah bernama suhada dan ibu etin titin Penulis merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara.
Penulis saat ini bermukim di Dusun Sukamaju RT 06 RW 22 Desa Cileungsir Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.
Penulis menempuh jenjang pendidikan formal mulai ke SDN 3 Cileungsiri dan lulus pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan ke MTs. Guppi Cileungsir  pada tahun 2007 dan lulus 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Rancah dan mengambil program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).





 

CONTOH NASKAH DRAMA BAHASA SUNDA

Naskah Drama Bahasa Sunda

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Seni Budaya
Yang Disampaikan oleh Bapak Andi Budiman S.Pd




Disusun Oleh:
Ketua : Reza Pahlevi
Sutradara : Cucu Nurul Baiti
Penata Rias : Siti Shopiah dan Wiwin Yuningsih
Penyusun Cerita : Isna Dais Khoerunnisa
Editor : Novy Sonjaya


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
MADRASAH ALIYAH NEGERI RANCAH
KABUPATEN CIAMIS
TAHUN 2013
Judul : Si Gengsi Katakluk
Tema : Percintaan
Tokoh dan Penokohan :
·         Protagonis     : - Midin diperankeun ku Reza Pahlevi
- Fi’ah diperankeun ku Novy Sonjaya
·         Antagonis      : Ningsih diperankeun ku Wiwin Yuningsih
·         Tritagonis      : - Onah diperankeun ku Cucu Nurul Baiti
- Ipeh diperankeun ku Isna Dais Khoerunnisa
- Mimi diperankeun ku Siti Shopiah

Deskripsi Tiap Tokoh :
Midin              : Jalmana sabar, nyaaheun pisan ka Fi’ah
Fi’ah               : Jalmana egois jeung gengsian
Ningsih          : Jalmana cerewed jeung bahasana kasar
Onah              : Watek nu tegas
Ipeh                : Watek nu resep pimilueun urusan batur
Mimi                : Watek polos tur rada oon










Si Gengsi Katakluk
Dina hiji poe, Ningsih, Onah, Ipeh jeung Mimi keur ngerjakeun tugas babareungan di kelas. Ningsih ngacung-ngacungkeun pananganna bari api-api mikir.
Onah                  : “E...eh...Ningsih??? Gening atuh pananganna kikituan jiga nu bade nyulap wae !!!” (taros Onah bari bingung)
Ningsih              : “Eh...emangna kuring teh penyihir, puguh atuh, kuring mah keur mikir lain keur nyulap Onah !!!” (tembal Ningsih sewot)
Ipeh                    : ”Biasa wae atuh Ningsih nyariosna, mani sewot kitu nya???” (menta pendapatka Mimi gigireun)
Mimi                    :  “Uhun da eta mah tos kitu teuas hulu !!!”
Onah                  : “Batu atuh !!!” (celetuk Onah, beri panon na ngareret ka Ningsih)
Ningsih              : “Euhhhh... ieu barudaknya, ti tatadi hayuh wae momojok kuring, kumaha kuring wae atuh, naha mani rujit !!! Wew (bari ngajeubi)
Onah, Ipeh jeung Mimi silih ngareret. Teu pati lila sumping Fi’ah lulumpatan bari nyndak sapu injuk.
Mimi                    : “Aya naon atuh Fi’ah aya naon??? Siga di toel ku juring !!!”
Fi’ah                   : “(jejeretean) Eh... sanes kitu teteh, euhh tadi aya jalmi teu eling luumpatan jadi weh kuring ngiring lulumpatan da sieun !!! (tembalna bari hah heh hoh cape)
Ipeh                    : “Ari kitu jalmi teu elingna ngudag Fi’ah???”
Fi’ah                   : “Henteu oge sih !!!”
Onah                  : “Naha atuh mani hayang pimilueun???”
Fi’ah                   : “Ah wios weeee atuh wew” (bari ngajeubi)
Ningsih ngaledek ka Fi’ah bari ujug-ujug nyurungkeun teu pagah puguh pedah naon.
Fi’ah                   : “Ih... aya naon si???” (bari nyureung)
Ningsih              : “Oh jadi ieu istri nu dipikahewa jeung nu sok nganyernyeri alo kuring teh !!!” (Ningsih terus maju mojokkeun Fi’ah terus undur-unduran)
Mimi                    : “Alo???”
Ipeh                    : “Si Midin nya???”
Onah                  : “Enya meureun !!!”
Fi’ah                   :“Maksudna??? Nganyeunyeuri kumaha??? Biasa wae pan”(ngajawab bari nyantai)
Ningsih              : “Atuh da jalma jiga kieu mah moal nyadar !!! (bari ngebug tak tak Fi’ah)
Fi’ah                   : “Pedah naon atuh Midin  hewaeun ka kuring??? Hayohhh??? (bari ngaledek)
Ningsih              : “Tong teuing apal, percuma maneh mah moal nyadar, neundeun ceuli ge dina irung tuda”
Onah                  : “Naon salah si Fi’ah Ningsih???”
Ningsih              : “Gandeng tong teuing pimilueun lah !!!”
Ipeh                    : “Atuh ari teu pagah-puguh mah perlu diamankeun !!!” (pimilueun ngomong bari samutut)
Mimi                    : “Satujuuuuuuu...!!!” (celetuk Mimi bari ngepeulkeun peureup)
Ningsih              : “Maneh deui Mi, lain si Udin eta mah !!!”
Mimi                    : “Maksudna???”
Ipeh                    : “Keun geura ek ngalucu tadi namah ngan teu bisaeun”
Ningsih              : “Gandengggg..!!!” (Ningsih ngagorowok bari nyurungkeun Fi’ah nepika tiguling)
Teu lila, datang Midin nu lulumpatan da nempo Fi’ah tiguling, diditu namah ek jadi pahlawan kabeurangan ceunah (Haha)
Midin                  : “Eh nanaonan sih pake nyurungkeun Fi’ah sagala???” (matana molotot ka Ningsih, bari pananganna mantuan Fi’ah tatih deui)
Fi’ah                   : “Ih nanaonan sih maneh Midin??? Kuring teu butuh bantuan maneh !!!” (bari ngalesotkeun pananganna ti Midin)
Onah                  : “Ih... Geningan Fi’ah kitu si???”
Ningsih              : “Maneh teh nya !!! (bari nyurungkeun dei tak tak Fi’ah) “Geus untung ditulungan, eh teu nuhun-nuhun acan, teu boga kaera pisan” (bari molotot)
Midin                  : “Cicing atuh Ningsih ge ulah padu nyurungkeun wae !!! Karunya Fi’ah !!!”
Ipeh                    : “Ah jigana aya nanaon yeuh !!!”
Midin                  : “Nanaon??? Naon atuh naon???” (bari nyureng)
Mimi                    : “Naonnya???” (bari mirintil-mirintil keun tungtung tiung)
Ipeh                    : “Cinta meureun !!!”
Ningsih              : “ Ah nahaon atuh cinta??? Midin, ceunah maneh teh hewa ka Fi’ah??? Naha atuh kalah hayuh wae di bela??? Hah??? Jawab !!! ( bari molotot)
Fi’ah                   : “Naon atuh salah kuring??? Naha mani kalasar pisan ka kuring???”
Midin                  : “Fi’ah mah teu salah nanaon ieuh !!!” (bari seuri ka Fi’ah)
Onah                  : “Tah...tah...tahh mulai yeuhh !!!
Mimi                    : “Drama Korea mulai yeuh !!!”
Fi’ah                   : “Midin, ulah kitu geura da teu enak kalah ge !!! Bari nage kuring mah teu butuh pitulung anjeun.. Ulah teuing sok So ek nulungan !!!”
Midin                  : “Sanes kitu Fi’ah, Midin mah mung alim ningali Fi’ah di pojokeun kieu, mangkana Midin ngabela Fi’ah !!!” (Bari seuri deui ka Fi’ah)
Onah                  : “Fi’ah mah kitu geningan, meureun duduhkeun Midin teh ek Caper we !!!”
Mimi                    : “Caper teh naon atuh nah???”
Ningsih              : “Nu kitu oge teu apal atuh Mi, oon pisan !!!” (bari nyungklukeun sirah Mimi)
Ipeh                    : “Cari perhatian, Mimiiiiiii !!!” (bari semu jengkel ka Mimi)
Mimi                    : “OH !!!” (Mimi unggut-unggutan)
Fi’ah                   : “Lah kareup teuing, pokok namah ulah sok SO !!!” (bari ngabalieur)
Ningsih              : “Ih budak teh pikaseubeuleun pisan atuh !!! Hewa, geus goreng ka alo urang !!!”
Midin ngabantingkeun panghapus nu caket bor, barudak didinya rareuwaseun. Midin beuki nyakeutan Fi’ah
Midin                  : “ Kupingkeun kuring Fi’ah, ti baheula neupika ayeuna, anjeun mah teu pernah robih wae !!! Cing atuh sing peka kana rarasaan kuring salila ieu !!! Hayuh wae egois, egois, jeung egiossssssss !!!” (ngagorowok kana ceupil Fi’ah) “Nyadar teu??? Kuring teh geus sabar ku prilaku anjeun anu hayuh wae judes jeung kasar, kuring sabar ku anjeun tina sagala poyokan, tapi kuring kumaha??? Naon balasan ti anjeun Fi’ah???” L (bari ningalikeun raray Fi’ah)
Mimi terus wae mirintil-mirintil tiungna, Ningsih ngegel biwir, Ipeh jeung Onah cungar ceungir.
Onah                  : “Sok atuh sok !!!” J
Mimi                    : “Eh ulah gandeng, ke sakeudap deui geura !!!” (bari nyerengeh) J
Ipeh                    : “Enggal atuh lami pisan !!!”
Midin                  : “Kuring kitu soteh pedah BOGOH ka anjeun, kuring NYAAH pisan ka anjeun Fi’ah !!! sing ngarti atuh !!! L
(Fi’ah tungkul ningalikeun tembok)
Onah                  : “Oh My Gost !!!” (mani tarik)
Ipeh                    : “Oh My God Onah, euh oon dasar !!! (bari nyungklukeun sirah Onah)
Onah                  : “Eh uhun tah eta maksud teh !!! (bari pulunyah pelenyeh)
Ningsih              “Boga nyali oge alo kuring !!!”
Mimi                    : “So sweet !!!”
(Midin tuluy indit kaluar ti kelas)
Ningsih              : “Kakuping teu FI’AH???
(Fi’ah teu nembal)
Ipeh                    : “Ari Fi’ah si kumaha ka Midin???”
Fi’ah                   : “Kumaha kumahana atuh???” (sewot)
Onah                  : “Fi’ah gaduh hate teu??? Fi’ah gaduh rasa nyaah teu ka Midin???”
(Fi’ah cicing ngahuleung)
Mimi                    : “Fi’ah !!!” (bari nyentak)
Ningsh               : “Nembal atuh geura !!!” (nyentak Fi’ah)
Fi’ah                   : “M.....”
Ipeh                    : “Kumaha???”
Fi’ah                   : “Atuh da geura.......!!!” (bari gual geol)
Onah                  : “Geningan jadi ejle kitu???”
Ningsih              : “Ngaku wae atuh !!!”
Fi’ah                   : “Enya, kuring ge Nyaah pisan ka Midin” (bari sura seri era)
Mimi                    : “Ciehhhhhhhh !!!”
Ipeh                    : “(bari acleng-aclengan) Asikkkkkkkkk !!!”
(Ningsih tepuk tangan, anjeunna ngagorowok bari ningali ka belah luar)
Ningsih              : “Midinnnnnnnnnnnn....!!!”
Midin                  : “Kumaha bibi???” (bari mapah nyaketan Ningsih)
Ningsih              : “Fi’ah geus ngaku, yen maneh na oge gaduheun rasa ka Midin !!!”
Midin                  : “Nu bener bi??? (bari bungah)
Fi’ah                   : “Ihhhhhhhhhhh geningan kitu L isin atuh ih !!!”
Ipeh                    : “Tapi bungah kan???”
(Fi’ah sura seuri). Midin asup deui ka kelas, bari nyamperkeun Fi’ah
Midin                  : “Beneran Fi’ah Nyaah ka Midin ???” (bari nyepeng panangan Fi’ah)
Fi’ah                   : “Muhun, Fi’ah nyaah ka Midin..” (bari nyiwit Midin)
Onah                  : “M..... nu nuju kasmaran !!!”
Mimi                    : “Drama jadi kanyataan !!!”
Ningsih              : “Euleuhhh si Fi’ah genitt !!!”
Midin ek nangkeup Fi’ah bakat ku bungah na... Serempak Ningsih, Onah, Mimi, jeung Ipeh ngagorowok “ LAIN MUHRIMMMMMMMMM !!!!!!” Deziggggg J


********** RENGSE **********